Sulut1news.com, Sulut - Sektor Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan Pemerintah Republik Indonesia untuk menghasilkan Devisa Negara, termasuk Pemerintah Daerah yang memiliki beragam keunggulan dan pesona daya tarik destinasi pariwisata. Untuk menjawab tantangan dan tujuan bagi terselenggaranya pengelola potensi Kepariwisataan, maka dibutuhkan kemampuan *Sumber Daya Manusia* (SDM) yang terampil, memiliki pengetahuan dan skill bagi terpenuhinya kualitas pelayanan dalam menjawab tuntutan pasar Industri dan jasa pariwisata.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dibawah kepemimpinan duet Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw, sangat konsern dan memberikan perhatian utama bagi pengembangan SDM, apalagi dengan ditetapkannya Provinsi Sulut sebagai salah satu *Destinasi Super Prioritas* (DSP) tujuan wisata di Indonesia lewat diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 84 tahun 2019, yang menjadikan *Kawasan Ekonomi Khusus* (KEK) Likupang sebagai Zona Pariwisata dengan keunggulan geo ekonomi dan orientasi geografis yang strategies, yang nantinya akan banyak menyerap Tenaga Kerja Kepariwisataan.
Oleh Pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, sesuai kajian dan riset telah menetapkan Provinsi Sulut untuk didirikannya Infrastruktur Pendidikan Vokasi yakni: *Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata* (PTNP) yang populer disebut dengan *Politeknik Pariwisata* (Poltekpar) selanjutnya Provinsi Sulut, setelah berjuang sejak medio tahun 2014, dimana sebelumnya telah berdiri Politeknik Pariwisata di beberapa Provinsi diantaranya: Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, Poltekpar Bali,Medan, Palembang, Makassar, Lombok. Dalam menyelenggarakan _Pendidikan Vokasi/Keahlian_ bagi Mahasiswa yang siap pakai pada Dunia Usaha dan Dunia Industri Pariwisata. Maka harapan dan dambaan bagi Masyarakat di Bumi Nyiur Melambai Provinsi Sulut maupun Calon Mahasiswa, dari berbagai Daerah di Nusantara yang ingin memperdalam ilmu Kepariwisataan maupun ketrampilan dalam tata kelola managemen Kepariwisataan segera terwujud.
Pendirian Perguruan Tinggi Negeri Poltekpar Manado/Sulut ini, sejalan dengan upaya Pemerintah Provinsi Sulut dalam meningkatkan kualitas SDM Kepariwisataan secara Profesional, berkompeten, baik dari aspek Kualitas maupun Kuantitas yang berdaya saing. Juga sebagai Respon atas ditetapkannya KEK Likupang di Provinsi Sulawesi Utara sebagai Daerah Tujuan Wisata Destinasi Super Prioritas (DSP) ke-5 (Lima) di Indonesia, setelah : Toba (Sumut), Borobudur(Jateng), Mandalika(NTB) dan Labuan Bajo(NTT)
Adapun Jurusan yang akan di kembangkan di Kampus Poltekpar Manado yakni: *Jurusan Hospitaliti* dengan 6(enam) Program Studi(Prodi) semisal : Prodi Bisnis Hospitaliti(BHP), Prodi Managemen Tata Boga(MTB), Prodi Manajemen Divisi Kamar(MDK), Prodi Administrasi Perhotelan(ADH), dan Prodi Manajemen Akuntansi Hospitaliti (MAH). Selanjutnya pula *Jurusan Perjalanan*, dengan 2 Prodi yaitu : Prodi Manajemen Bisnis Perjalanan(MBP), serta Prodi Managemen Konvensi dan Perhelatan(MKH). Berikutnya adalah *Jurusan Kepariwisataan* dengan 2 Prodi yakni ; Prodi Managemen Kepariwisataan (MKP) juga Prodi Destinasi Pariwisata(MDP).
Sebagai wujud komitmen dan pola kolaborasi antara Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulut dengan Politeknik Pariwisata Nusa Dua Bali, lewat kerjasama yang sinergitas akan menyelenggarakan Sistem Perkuliahan dan Belajar Mengajar berpola PSDKU ( Program Studi Di Luar Kampus Utama) yang pada tahun ajaran 2022 nanti akan membuka 2 (dua) Kelas Jurusan yakni: Jurusan Hospitaliti dan Perjalanan, Untuk penguatan pada aspek Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) sembari menunggu dibangunnya Kampus Poltekpar Manado/Sulut dan Fasilitas penunjang lainnya seperti: Gedung Rektorat, Hotel dan Restoran sebagai Laboratorium tempat Praktek, Gedung Bisnis Terpadu, Perpustakaan & Cafetaria, Gedung2 Perkuliahan jurusan Kepariwisataan, Hospitaliti, Perjalanan, Convention Hall, Student Center, Gedung Olahraga, Lapangan Basket, Tenis, Asrama Mahasiswa Putra/i, Rumah Dinas Dosen, Sarana Peribadatan, Poliklinik, Lapangan Upacara, Plaza, Observation Deck, dan Sarana Prasarana penunjang lainnya, yang terletak di Desa Kalasey Dua Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa, milik Pemerintah Provinsi Sulut, yang menghibahkan ke pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI seluas 20 Ha (dua puluh hektare) yang nantinya akan menjadi _Land Mark_ dan New Icon di Provinsi Sulut nantinya.
(*/ELVIS)
0 Komentar