Sulut1news.com, Viralnya video yang dibuat Wakil Walikota Tomohon Wenny Lumentut (WL panggilanakrab-reed) terkait amburadulnya penanganan di terminal kedatangan penerbangan Luar Negeri (LN), di Bandara Sam Ratulangi Manado, Jumat (06/05/2022) kemarin, masih berbuntut.
Video yang ramai disebut 'Kandang Ayam' sebagaimana beberapa kali Wawali Wenny Lumentut mengatakannya pada video yang dibuatnya itu, membuat sejumlah pihak geram dengan kinerja pihak yang berkompeten di Bandara Sam Ratulangi Manado.
Paling banyak yang mendapat sorotan adalah kinerja dari pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 2 Manado.
Dari informasi yang media ini peroleh disinyalir menumpuknya penumpang dari luar negeri di terminal Bandara Sam Ratulangi Manado tersebut, terkendala di KKP.
"Melihat video yang beredar dipastikan menumpuknya penumpang yang sebagian besar turis asing itu terjadi akibat pemeriksaan dokumen kesehatan yang lambat. Harusnya ini tidak terjadi karena menyangkut pelayanan serta kenyamanan pada turis asing yang baru tiba di daerah kita," ungkap Pengamat Sosial Kota Manado Ir Imran Djafar.
"Jika kinerja seperti ini berarti tidak menunjang visi dan misi pak gubernur dalam memajukan sektor pariwisata kita. Dan selaku pimpinan, kepala KKP Manado harus bertanggung jawab dengan membenahinya" tegasnya lagi.
Melky Jakhin Pangemanan
Sorotan juga datang dari personil Komisi IV DPRD Sulut Bidang Pariwisata Melky Jakhin Pangemanan.
"Saya kira pelayanan yang baik dan cepat kepada para penumpang baik turis asing, maupun warga negara kita, wajib dilakukan oleh pihak KKP, imigrasi dan Angkasa pura," tegas politisi muda ini
Karena menurut politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu hal ini sejalan dengan program Pemerintah Propinsi Sulut yang sedang memajukan sektor pariwisata.
"Mengingat kita lagi berusaha memulihkan keadaan ditengah pandemi. Butuh energi positif dan pelayanan prima bagi para penumpang. Jangan sampai Sulut dicap tidak baik dalam penanganan penumpang pesawat dari luar negeri," jelasnya lagi.
"Saya sudah lihat video yang beredar. Kalau kejadian seperti itu jelas sangat memiriskan dan juga memalukan. Sulut sebagai tujuan wisata internasional harusnya pelayanan terhadap penumpang lebih baik tidak seperti itu.
Pelayanan semacam itu sangat parah. Antrian masih panjang, tandanya tidak siap. Harusnya sediakan konter yang lebih banyak sehingga bisa lebih cepat dalam melayani para penumpang.
Hal ini sama saja dengan tidak mendukung upaya pemerintah di bidang pariwisata. Padahal lagi giat-giatnya memasarkan Sulut sebagai destinasi wisata di masa pandemi," sorot Pangemanan.
Yohanes R Patari
Terkait sorotan ini Kepala KKP Kelas 2 Manado Yohanes R Patari SE MKes menilai tak mendasar sorotan yang ditujukan pada pihak.
"Motifnya apa? Karena jika dikatakan kami tak mendukung program gubernur dalam memajukan pariwisata itu tak mendasar," jawab Patari saat dikonfirmasi lewat telepon selular Sabtu (07/05/2022) malam.
Sebab menurutnya pihaknya berkerja mengacu pada aturan yang berlaku.
"Apa yang kami lakukan sesuai dan mengacu dari SE (Surat Edaran,red) Satgas Covid 19 Nasional. Jadi jika dikatakan kami tak mendukung visi dan misi gubernur apa dasarnya," tandas Patari.
Lebih jauh Patari juga menekankan bahwa pihaknya bekerja sesuai regulasi yang ada.
"Kami juga bekerja mengacu pada UU no 6 tahun 2018, semua jelas sesuai aturanm Begitu pun jika rekan-rekan media ingin mengetahui silakan baca di Pasal 90 sampai pasal 93," terangnya lagi.
Pada kesempatan ini juga Patari mengatakan bahwa terkait video viral ini sudah ada klarifikasi dari pihak yang membuat dan mengedarkan.
"Video klarifikasinya sudah ada. Dan saya sudah diundang oleh Asisten 2 Pemprov Sulut untuk melakukan rapat bersama terkait hal ini pada Senin ini, tentu saya siap hadir serta menjelaskannya," pungkas Patari.
Sebelumnya saat dikonfirmasi Jumat kemarin, Patari menjelaskan bahwa pihaknya sudah melaksanakan tugas sesuai ketentuan yang ada.
"Memang ada antrian yang telah diatur oleh pihak bandara dan memang seperti aturan pada penumpang kedatangan dari luar negeri. Ketiga adalah ini mengacu dari surat edaran Satgas Covid Nasional tentang pelaku perjalanan dari luar negeri," terang Patari.
"Memang pemeriksaan ketat harus dilakukan karena pengalaman kami masih ada yang tak sesuai, seperti ada yang tak membawa surat pemeriksaan anti gen padahal baru sekali melakukan vaksinasi," jelasnya lagi.
Intinya menurut Patari pihaknya telah melayani sesuai prosedur ketentuan yang ada.
"Yang kami tahu pelayanan petugas KKP lancar dan tak ada kendala, karena kami saja menyediakan enam meja untuk pemeriksaan. Dan selama pemeriksaan yang merupakan kewenangan kami semua berjalan lancar," jelas Patari.
Sebelumnya beredar sejumlah video yang merekam suasana saat kedatangan penerbangan LN di Bandara Samrat Manado, Jumat (06/05/2022) siang.
Video direkam dan diedarkan oleh Wakil Walikota Tomohon Wenny Lumentut yang juga merupakan salah satu penumpang di penerbangan luar negeri tersebut.
Pada 3 video yang beredar dengan durasi yang pendek tersebut, tampak yang merekam Wenny Lumentut memperlihatkan antrian yang menumpuk tak beraturan sebelum masuk ke ruang pemeriksaan administrasi.
Tampak juga ada seorang petugas yang berjaga di pintu masuk menuju tempat pemeriksaan administrasi.
Dalam video jelas terlihat antrian di lorong dari dua sisi menuju ke pintu masuk, tampak pendatang yang sebagian besar turis asing berdiri berdesakan menunggu masuk ke ruang tempat pemeriksaan administrasi.
Tampak antrian berdiri di luar cukup panjang hingga ke pintu masuk, begitu pun yang terjadi di dalam ruangan.
Sedangkan dalam ruangan juga terlihat terjadi antrian dengan para penumpang sedang duduk di bangku yang berjejer untuk menunggu panggilan.
Sambil merekam tampak suara Wenny Lumentut menyorot pelayanan buruk di terminal kedatangan LN tersebut.
Beberapa kali mantan anggota DPRD Sulut ini menyebut pelayanan yang diberikan pada turis yang datang seperti di kandang ayams.
(ELVIS/*)
0 Komentar