90 Tahun GMIM Bersinode Dirayakan di Bitung, Pnt. Steven Kandouw Tekankan Pengembangan Diakonia dan SDM

Sulut1news.com, Bitung - Senin, 30 September 2024, Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-90 Bersinode. Perayaan ini dipusatkan melalui Ibadah Agung di Stadion Dua Sudara, Kota Bitung, yang dihadiri ribuan jemaat dari 1074 gereja yang tergabung dalam Sinode GMIM. 

Dalam momentum penuh suka cita ini, Wakil Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM bidang Pengembangan Sumber Daya dan Diakonia (PSDD), Pnt. Steven Kandouw, memberikan laporan tentang kemajuan di bidang diakonia, khususnya dalam sektor kesehatan dan pendidikan.

"Peningkatan diakonia lebih baik dari tahun kemarin," jelas Steven Kandouw dalam sambutannya pada Senin pagi.

Lebih lanjut, Steven Kandouw juga mengajak seluruh jemaat GMIM untuk memperkuat panggilan gereja dalam memperingati 90 tahun GMIM Bersinode. “Dengan memproklamirkan dan meningkatkan kualitas pengajaran, serta Sumber Daya Manusia (SDM), terlebih khusus kepada anak-anak muda kita,” kata Steven, yang juga merupakan penatua di jemaat GMIM Bukit Moria Rike.

GMIM mulai berproses menjadi gereja mandiri sejak Sidang Sinode de Protestantsche Kerk in Nederlandsch-Indie tahun 1933. Dalam sidang tersebut, jemaat-jemaat di Minahasa, Maluku, dan Timor diberikan wewenang untuk menjadi Gereja Bagian Mandiri (GBM) dalam persekutuan Indische Kerk. Pada Minggu, 30 September 1934, GMIM resmi didirikan dalam sebuah Ibadah Jemaat di Sion Kerk te Tomohon (sekarang GMIM Sion Tomohon).

Pada malam harinya, perayaan Perjamuan Kudus pertama oleh Sinode yang mandiri dilaksanakan di Groote Kerk te Manado (sekarang GMIM Sentrum Manado). Tata Gereja dan Peraturan Gereja dipersembahkan oleh Proto Sinode kepada Algemene Moderamen de Protestantsche Kerk in Nederlandsch-Indie (Badan Pekerja Am Gereja Protestan di Indonesia).

Hadir dalam peresmian GMIM pada 30 September 1934 adalah Gubernur Jenderal Hindia Belanda, BC de Jonge. Dalam sambutannya, ia menyampaikan sebuah harapan yang berbunyi: “Ik eindig met den wensch, dat de stichting van de Minahassa-kerk onder Gods zegen moge strekken tot heil van U en Uw volk” yang berarti, “Saya kuncikan ini dengan suatu pengharapan, kiranya berkat Tuhan dilimpahkan atas pendirian Gereja Minahasa, untuk menjadi keselamatan bagimu dan bangsamu.”

Nyanyian pertama yang dikumandangkan pada kebaktian perdana GMIM diambil dari Gezang 164 vers 1, "Een Veste Burg" karya Martin Luther, yang kemudian pada tahun 1984 dimuat dalam Kidung Jemaat 280 dengan judul “Allahmu Benteng yang Teguh.”

Perayaan HUT ke-90 ini menjadi refleksi atas perjalanan panjang GMIM dalam melayani jemaat dan masyarakat, serta komitmen untuk terus meningkatkan pelayanan di masa mendatang.
(ELVIS)

Posting Komentar

0 Komentar