Pengamat politik dan hukum, Arthur Rumimpunu, SH, menilai kenaikan elektabilitas YSK-Victory tidak lepas dari apa yang ia sebut sebagai “Efek Prabowo”. Ia menjelaskan, “Setelah Prabowo dilantik sebagai presiden, elektabilitas YSK langsung melesat. Pasangan ini juga aktif turun langsung ke masyarakat, menyuarakan kampanye anti-korupsi dengan slogan ‘SIKAT KORUPTOR’.”
Selain itu, Arthur mengungkapkan bahwa YSK adalah satu-satunya calon gubernur di Sulut yang secara tegas mendapat dukungan dari Prabowo. Kemenangan Prabowo dalam Pemilu Presiden 2024 di Sulut, dengan perolehan suara yang mencapai lebih dari 70 persen, disebutnya turut memperkuat posisi YSK. “Banyak warga Sulut yang melihat pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Dukungan Prabowo pada YSK meyakinkan masyarakat bahwa kebutuhan petani, nelayan, ASN, dan elemen lainnya akan mendapat perhatian penuh jika cagub pilihannya menang,” tambahnya.
Di sisi lain, pasangan E2L-HJP dan SK-ADT tetap berada di posisi unggul, meski tren mereka terpantau stagnan. Kedua pasangan ini terus bersaing ketat di berbagai wilayah Sulut, membuat persaingan menuju hari pemilihan semakin dinamis. Aktivis politik Revindo L mengungkapkan, “Konstelasi politik di dua pekan terakhir ini akan menjadi penentu bagi ketiga pasangan. Pada hari pemilihan nanti, peluang mereka akan cukup seimbang. Dan yang menarik, Pilkada kali ini hampir pasti bebas dari money politics. Ini bakal jadi pertarungan yang sangat seru!”
Masyarakat Sulut kini terus memantau perkembangan politik dengan antusias, menunggu siapakah di antara ketiga pasangan yang akan memimpin Sulawesi Utara ke depan.
(KAREL)
0 Komentar