Indonesia resmi tersingkir dari turnamen bergengsi Asia Tenggara itu setelah kalah 0-1 dari Filipina dalam laga terakhir Grup B yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (21/12/2024). Kekalahan ini membuat Indonesia hanya mengumpulkan 4 poin dan harus puas finis di posisi ketiga grup, gagal melangkah ke babak semifinal.
Evaluasi Berdasarkan Kontrak
Dalam wawancaranya dengan wartawan, Erick Thohir menegaskan bahwa evaluasi terhadap Shin Tae-yong adalah langkah yang wajar sesuai klausul kontrak sang pelatih asal Korea Selatan.
“Pasti akan dievaluasi. Itu sudah ada di kontraknya bahwa pelatih wajib dievaluasi,” ujar Erick. Ia juga menjelaskan bahwa evaluasi tidak hanya berlaku bagi Shin Tae-yong, tetapi juga bagi pelatih lainnya di lingkungan PSSI seperti Nova Arianto dan Indra Sjafri.
Meski hasil di ASEAN Cup 2024 mengecewakan, Erick memilih tidak menunjuk satu pihak sebagai biang keladi kegagalan. “Saya nggak mau bicara per game. Semua harus dievaluasi,” ungkapnya. Erick menekankan pentingnya melihat masalah secara menyeluruh, mulai dari program kerja, kualitas pelatih, hingga performa pemain.
“Kita nggak boleh salah-salahan. Kesuksesan datang dari program yang baik, pelatih yang bagus, dan pemain yang berkualitas,” tambahnya.
Kiprah Shin Tae-yong Dipertaruhkan
Kegagalan di ASEAN Cup 2024 menjadi catatan penting dalam kiprah Shin Tae-yong yang telah menangani Timnas Indonesia sejak akhir 2019. Pelatih yang sebelumnya berhasil membawa Korea Selatan tampil di Piala Dunia 2018 itu kini berada di bawah sorotan tajam publik sepak bola Indonesia.
Dengan tekanan tinggi untuk membawa Timnas Indonesia berprestasi di kancah internasional, hasil evaluasi ini akan menjadi penentu masa depan Shin Tae-yong sebagai pelatih. Apakah ia akan tetap dipercaya atau harus mengakhiri tugasnya lebih cepat?
Keputusan resmi dari PSSI diharapkan dapat menjawab pertanyaan tersebut dalam beberapa pekan mendatang.
(ELVIS)
0 Komentar