Kepala Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Dhira Utama, mengungkapkan bahwa kondisi atmosfer yang labil serta kelembaban udara yang tinggi menjadi faktor utama terbentuknya awan hujan intensif. "Kondisi ini dapat memicu terjadinya cuaca ekstrem, seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah di Sulawesi Utara," ujarnya.
Wilayah Potensi Cuaca Ekstrem
Beberapa wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan meliputi:
Kota Manado
Kota Bitung
Kota Tomohon
Kabupaten Minahasa, Minahasa Utara, dan Minahasa Selatan
Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong)
Kepulauan Sangihe, Talaud, dan Sitaro
Menurut Dhira, fenomena ini diperkirakan dapat berlangsung hingga akhir pekan, tepatnya hingga Minggu, 29 Desember 2024. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di wilayah rawan bencana seperti daerah dengan risiko banjir, longsor, atau angin puting beliung.
Langkah Antisipasi
BMKG meminta masyarakat tetap memperhatikan informasi terkini terkait prakiraan cuaca. "Kami menyarankan agar masyarakat terus memantau perkembangan cuaca melalui laman resmi BMKG di https://cuaca.bmkg.go.id atau melalui layanan WhatsApp di nomor 0811-4320-0877," tambahnya.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, pemerintah daerah juga diminta untuk menyampaikan peringatan kepada masyarakat di wilayah masing-masing. Kewaspadaan terhadap potensi bencana seperti banjir, longsor, atau pohon tumbang menjadi hal yang krusial di tengah cuaca ekstrem ini.
Tetap waspada dan utamakan keselamatan.
0 Komentar