Arthur Mumu dan Kapolda Roycke Langie Bersatu Lawan Korupsi dan Mafia Tanah di Sulawesi Utara

Sulut1news.com, Manado — Upaya pemberantasan korupsi dan mafia tanah di Sulawesi Utara tampaknya memasuki fase baru yang lebih serius dan terstruktur. Hal ini tercermin dari pertemuan intens selama lima jam antara Kapolda Sulut Irjen Pol Roycke Harry Langie dan pegiat anti-korupsi sekaligus aktivis anti-mafia tanah, Arthur Mumu, yang berlangsung di Rumah Dinas Kapolda pada Minggu malam (14/4), mulai pukul 22.00 WITA hingga 02.00 dini hari.

Pertemuan ini bukan sekadar ajang silaturahmi, namun menjadi titik tolak lahirnya sinergi strategis antara institusi kepolisian dan elemen masyarakat sipil dalam memerangi dua musuh besar rakyat: korupsi dan mafia tanah.

Komitmen Bersama Berantas Kejahatan Sistemik

Arthur Mumu, yang dikenal sebagai jurnalis dan aktivis vokal dalam isu keadilan, menyatakan bahwa kejahatan kerah putih seperti korupsi dan mafia tanah tak hanya merugikan negara, tapi juga menghancurkan hak-hak dasar masyarakat, terutama dalam persoalan agraria.

“Korupsi itu seperti hantu—terlihat namun sulit ditangkap. Tapi sejak Irjen Pol Roycke Langie memimpin Polda Sulut, kita melihat perubahan nyata. Satu per satu pelaku mulai terungkap dan ditindak. Ini pertanda baik bagi masyarakat yang  mendambakan keadilan,” ujar Arthur dalam keterangannya.

Arthur juga menegaskan dukungannya terhadap langkah Kapolda yang sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam membersihkan aparat dan birokrasi dari praktik-praktik menyimpang.

“Kami siap berdiri di barisan depan bersama Kapolda. Ini bukan hanya perjuangan institusional, tapi perjuangan moral untuk menyelamatkan Sulut dari belenggu mafia tanah dan korupsi,” tegasnya.

Fitnah dan Intimidasi: Bagian dari Risiko Perjuangan

Dalam kesempatan tersebut, Arthur juga menyinggung upaya pembungkaman terhadap dirinya melalui serangkaian fitnah dan serangan pribadi yang menurutnya dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, 

“Saya percaya pada proses hukum. Saya juga percaya Kapolda akan menegakkan keadilan tanpa pandang bulu. Ini bukan soal saya pribadi, tapi soal bagaimana hukum bisa berdiri tegak di atas kebenaran,” tambahnya.

Di bawah kepemimpinan Irjen Pol Roycke Langie, Polda Sulut memang menunjukkan langkah progresif dalam menangani berbagai kasus yang selama ini dinilai ‘kebal hukum’. Sejumlah kasus besar mulai diusut, termasuk yang melibatkan jaringan mafia tanah dan penyalahgunaan wewenang.

Keberanian dan konsistensi Kapolda dalam menyentuh kasus-kasus sensitif dinilai sebagai angin segar bagi masyarakat yang selama ini pesimistis terhadap penegakan hukum.

Dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang kuat dari berbagai elemen, perjuangan melawan kejahatan sistemik di Sulawesi Utara bukan lagi angan-angan, melainkan sebuah gerakan nyata yang sedang berjalan menuju perubahan.

(EL)


Posting Komentar

0 Komentar